CITA CITA DAN USAHA


Ini adalah postingan buat tugas kampus gue, tentang cita cita gue. Gue dulu pernah punya cita cita buat jadi dokter, biasalah dulu masih kecil mungkin kebawa sama lagu anak anak “susan susan susan kalo gede mau jadi apa? Aku kepingin pinter biar jadi dokter” nah impian jadi dokter itu kebawa sampe gue SMA dan ikut tes masuk kuliah dan ternyata buat masuk kedokteran emang ga gampang. Berbagai ilmu gue pelajarin dari ilmu alam, solial, matematika dan sebagainya (gak termasuk ilmu gaib) tapi ternyata bukan jalan gue mungkin di kedokteran. Sampai akhirnya gue sadar sama saran orang tua gue yang pengen anaknya jadi ahli komputer, entah dulu yang gue pikir tentang ahli komputer itu apa. Tapi semenjak Gue masuk kuliah di Universitas gue sekarang gue sedikit lebih tau apa itu ahli komputer. Gue ada pikiran buat jadi analis, entah itu cita cita apa keinginan yang pasti gue mau kedepan nanti gue hebat dalam bidang ini dan mungkin akan gue pake buat kerja gue nanti. Saat ini gue udah nekunin ilmu ilmunya meski belum sepenuhnya dan gue belum tau apakan nanti gue bisa yang pasti gue berusaha.
Dari tugas yang diberikan oleh dosen gue, gue berfikir kalo ternyata cita cita itu butuh usaha dan konsistensi yang mungkin belum sepenuhnya gue paham hal ini karena selama ini gue hanya menjalani hidup gue selayaknya orang normal tanpa mengembangkan diri buat nyampe pada cita cita gue. Berhubung dosen gue minta grafik buat usaha usaha gue selama ini gue buat grafiknya seperti ini

Titik titik diatas nunjukin dimana gue saat itu.
Titik pertama: karena masih baru dikenalin sama IT gue cupu, bahkan flowchart aja gue gak ngerti. Usaha gigih gue selama sekolah terasa gak dipake dalam pemrograman.
Titik kedua: Sedikit sedikit gue ngerti ternyata diperkuliahan semuanya dipelajari dari dasar. Jadi selama ini gue cuma belajar dasar dasarnya di sekolah dan diperkuliahan semua dasar dasar itu digunain untuk pengembangan tiap mata kuliah. Dan gue bersyukur sedikit banyak gue paham tentang dasar dasar yang gue dapet di sekolah.
Titik ketiga: Gue udah bisa ngikutin perkuliahan alur kuliah, apa yang harus gue lakuin selama kuliah, dan gue paham sampe tahap apa gue sekarang.
Titik keempat: Banyak kemampuan gue yang gue kembangin sendiri, tentunya berkat teman teman gue yang selalu ngarahin gue termasuk bantuin gue.
Titik kelima: Semakin sering gue kembangin kemampuan gue semakin besar semangat gue buat jadi analis, dan akhirnya gue putusin kemana fokus gue sekarang.
Titik keenam: gue pelajari ulang apa apa yang udah pernah gue dapet selama ini termasuk pelajaran sosial, dan bagaimanapun juga seorang analis tidak mungkin bisa hidup sendirian karena sebuah pekerjaan selalu membutuhkan team dan gue pelajari itu sedikit demi sedikit, sampai sekarang pun gue masih belajar tentang hal ini.
Titik ketujuh: Semakin banyak materi yang gue dapet semakin gue berfikir arah dan tujuan gue kedepan, sebagai analis nantinya gue harus berbuat apa? Gue masih mencari tahu kenapa gue sesemangat ini buat menjadi analis, entah apakah ini kemajuan ataukah kemunduran gue.

Titik kedelapan: Semakin dipadatkan oleh tugas dari kampus, gue semakin malas memfikirkan masa depan gue buat jadi seorang analis. Fokus gue hanyalah kuliah, dapat nilai bagus, dan tidak ada masalah dengan dosen. Tapi tenyata gue salah, gue belum bisa membagi waktu antara kuliah dengan pengembangan diri gue, dan gue merasa bodoh telah menyia nyiakan waktu.
Titik kesembilan: Kembali gue fokusin tujuan gue dengan membagi waktu untuk kuliah dan mengembangkan diri, meski masih jauh untuk menjadi seorang analis, gue optimis kalo gue pasti bisa. Banyak teman teman yang membantu gue untuk hal hal semacam ini. Semuanya memdukung gue dan berusaha membantu gue. Setiap orang pasti punya tujuan hidupnya masing masing tapi kalo gak ada usaha apakah bisa disebut sebagai tujuan hidup?
Dan sekarang gue semakin mengerti kenapa kita harus sekolah, kuliah, dan malakukan kegiatan kegiatan yang berguna, meskipun dosen gue bilang kalo jadi analis gue bakal autis tapi ini tujuan hidup gue dos. Yang pasti ketika gue udah jadi analis gue harus bisa lebih dari seorang analis kebanyakan. Konsistensi itu perlu tapi kita tidak boleh berhenti ketika kita telah mencapai suatu tujuan hidup kita masing masing karena dunia itu bekembang dan kalo kita berhenti kita akan sama saja dengan manusia yang berharap tanpa adanya usaha.
Sedikit bosan dengan kata kata gue sendiri jadi sekarang gue harus berhenti hanya berkata kata dan gue harus berusaha seperti apa yang gue katakann ini. Semangat ALFIN!

Penulis : Alfinza Raendina ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel CITA CITA DAN USAHA ini dipublish oleh Alfinza Raendina pada hari Kamis, 02 Juni 2011. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan CITA CITA DAN USAHA
 

0 komentar: