Dilansir dari laman Associated Press, Selasa, 1 Februari 2011, mereka berkumpul di lapangan Tahrir atau lapangan pembebasan di Kairo. Demonstran yang dikoordinir kelompok “Gerakan 6 April” ini bertekad menggulingkan Mubarak, yang mereka anggap telah mengabaikan kebutuhan rakyat miskin dan membiarkan korupsi merajalela selama lebih dari 30 tahun kepemimpinannya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari petugas keamanan yang tidak disebutkan namanya, mereka telah menutup semua akses jalan menuju dan keluar dari Kairo. Semua transportasi umum seperti kereta dan bus menuju kota dan keluar kota juga dihentikan operasinya.
Koordinator demonstran mengatakan sejuta orang akan hadir di lapangan tersebut meneriakkan tuntutan yang sama, turunkan Mubarak.
Massa demonstran telah sejak Senin malam berkumpul di lapangan Tahrir. Mereka melanggar jam malam yang sekarang dimajukan dari jam 3 sore hingga jam 8 pagi. Menurut stasiun berita CNN, pemerintah Mesir telah menyebar pasukannya di beberapa lokasi rawan. Selain itu, pemerintah telah mematikan jaringan internet dan telepon untuk menghambat mobilisasi massa.
Militer Mesir yang bertugas menjaga keamanan berjanji tidak akan melakukan tindak kekerasan kepada para demonsran. Melalui pernyataannya, militer mengatakan, tak akan ada tembakan yang mengarah ke para demonstran yang turun ke jalan meski jika aksi ini berujung pada terjungkalnya pemerintahan Mubarak.
"Kehadiran tentara di jalan-jalan adalah untuk kepentingan Anda, untuk memastikan keselamatan. Angkatan bersenjata tak akan menggunakan kekuatan melawan masyarakat," demikian pernyataan militer Mesir, seperti dimuat Al Jazeera.
"Angkatan bersenjata menyadari legitimasi tuntutan Anda dan akan bertanggung jawab melindungi negara dan masyarakat, menegaskan bahwa kebebasan berekspresi melalui cara damai dijamin untuk semua orang." (umi)
Sumber: http://dunia.vivanews.com/news/read/202480-aksi-sejuta-orang-di-kairo-dimulai
0 komentar:
Posting Komentar