TUGAS ANALISA JURNAL


Mengacu pada Jurnal yang berjudul ARSITEKTUR GRID COMPUTING PADA ORACLE 10g oleh Nur Wijayaning Rahayu pada postingan sebelumnya, maka tugas ini akan menjelaskan hasil dari analisa yang dilakukan oleh penulis sebagai berikut.


Grid Computing merupakan salah satu arsitektur TI baru yang menghasilkan sistem informasi perusahaan yang biayanya rendah dan lebih adaptif terhadap dinamika bisnis. Grid Computing adalah solusi dari masalah-masalah umum yang dihadapi perusahaan IT, yaitu:

  • permasalahan pada aplikasi yang menyebabkan hardware tidak berfungsi maksimal;
  • kasus monolitik, yaitu sistem sulit digunakan karena mahalnya ongkos pengelolaan dan sulitnya dilakukan perubahan terhadap sistem;
  • juga masalah informasi yang terpisah dan tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal.


Grid computing dapat berjalan pada aplikasi yang telah berjalan sebelumnya tanpa perlu menggunakan banyak konfigurasi sistem dengan keadaan aplikasi yang berjalan akan tetap bekerja seperti sebelumnya.
Infratsruktur Oracle 10g yang berbasis grid computing mampu merespon kebutuhan aplikasi secara handal dan aman. Lebih jauh, meskipun dengan anggaran terbatas, pelaku bisnis bisa memperkecil anggaran TI, memperbaiki produktivitas staf dan mengurangi downtime yang menghabiskan banyak biaya. Dengan teknologi ini, perusahaan bisa menghemat biaya dan memperbaiki kinerja bisnis untuk mendapatkan ROI secara optimal.

Ada dua prinsip kerja grid computing yang membedakannya dari arsitektur komputasi yang lain, semisal mainframe, klien-server, atau multi-tier: virtualisasi dan provisioning.

Produk Oracle 10g fokus pada solusi infrastruktur berbasis Oracle, bukan sebarang infrastruktur. Dengan kata lain, perusahaan yang memilih arsitektur grid computing berbasis Oracle dapat didukung secara penuh oleh Oracle. Apa yang ditawarkan Oracle adalah integrasi terbaik sehingga grid computing lebih mudah diadopsi dan digunakan.

Software Oracle 10g merupakan salah satu software yang telah mengimplementasikan grid computing. Fokus dari versi baru Oracle ini adalah untuk memudahkan perusahaan menyederhanakan proses implementasi grid computing di luar kerangka kerja komputasi akademik, teknik, riset dan saintifik. Beberapa implementasi dari masing-masing produk Oracle 10g terkait dengan teknik grid computing: virtualisasi dan provisioning adalah Oracle Database 10g, Oracle Aplication Server 10g, Oracle Enterprise Manaer 10g.




Oracle Database 10g
Real Application Clusters,
menjadikan sebuah database tunggal bisa dijalankan melintasi titik-titik cluster pada grid dan mengumpulkan sumber daya pemroses dari
mesin-mesin standar.
ASM (Automatic Storage Management)
yang mendukung fungsi
penyimpan virtual dengan mirroring dan stripping data secara otomatis.
Fitur Oracle Streams,
dapat memindahkan data dari satu database ke database yang lain ketika keduanya online.
Data Pump dan Transportable Tablespaces,
untuk transfer data yang besar dalam keadaan tertentu
Virtual Private Database (VPD) dan Oracle Label Security juga digunakan untuk menjamin
bahwa hanya pengguna yang berhak yang bisa mengakses data terseleksi pada grid, bahkan pada level baris dan kolom, tergantung
sensitivitas data.
Oracle Aplication Server 10g
mendukung clustering pada setiap layanan dalam server aplikasi, sehingga tidak akan didapati titik tunggal kegagalan.
mendukung replikasi session secara efisien, maka setiap kegagalan tetap tampak transparan bagi pengguna.
Bekerjasama dengan Oracle Real Aplication Cluster, jika sebuah instance pada database backend melambat, Application Server 10g diberitahu untuk melakukan reconnect. Tanpa notifikasi dari instance yang gagal, maka server aplikasi akan menunggu time-out yang bisa memakan waktu beberapa menit, sedangkan notifikasi ini mengurangi waktu pemulihan hanya dalam hitungan detik.
Secera spesifik, Application Server 10g mendukung fitur Grid Computing sebagai berikut:
Installation Configuration and Provisioning è Security and Identify Management è Application Management and Monitoring è Workload Management è System Management
Oracle Enterprise Maner 10g
Fitur Oracle Grid Control di dalamnya dapat mengurangi biaya administrasi melalui proses otomasi dan policy-based standarization. Professional TI dapat menyatukan titik-titik hardware, database, server aplikasi, dan sasaran lain pada entity logik tunggal. Oleh karena itu, keberadaan banyaknya komputer-komputer kecil pada infrastruktur grid tidak menambah kompleksitas pengelolaan.

Instalasi software secara manual pada ratusan node tentu memakan waktu dan sangat tidak praktis. Dengan Oracle Grid Control, instalasi, konfigurasi dan kloning Aplication Server 10g dan Database 10g bisa dilakukan secara otomatis sepanjang grid. Otomasi juga berlaku pada patch dan upgrade sistem yang telah ada.

Seorang administrator juga dapat mengetahui kinerja dan mencari masalah yang dihadapi pengguna dari awal sampai akhir – mulai halaman web yang visible bagi pengguna, lalu jaringan internal dan eksternal, sampai pada kode aplikasi, server aplikasi dan akses database. Oracle Grid Control kemudian memberi izin kepada administrator untuk mencari akar permasalahan sampai pada, sebagai contoh, class-class di Java atau masing-masing parameter konfigurasi sistem.


Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel TUGAS ANALISA JURNAL ini dipublish oleh Unknown pada hari Jumat, 06 Juni 2014. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan TUGAS ANALISA JURNAL
 

0 komentar: