IRAN KUASAI TEKNOLOGI TERCANGGIH AMERIKA
Menembak
jatuh pesawat mata-mata tanpa awak Amerika RQ-170, adalah sebuah
capaian militer yang luar biasa mengingat pesawat ini dirancang sebagai
pesawat siluman yang tak terlacak radar. Namun Iran sanggup menjatuhkan
pesawat ini tanpa senjata, melainkan dengan teknologi komunikasi dan
elektronika, sebuah capaian yang jauh lebih tinggi nilainya. Dan ini
cukup untuk membuat Amerika "demam panas dingin".
Iran baru saja mempertontonkan kepada publik sosok pesawat RQ-170 yang utuh tanpa kerusakan sedikitpun. Ini membuktikan klaim Iran bahwa mereka mampu mengimbangi teknologi elektronik dan komunikasi Amerika. Selain itu para ilmuan Iran juga mendapat "hadiah istimewa". Dengan keberadaan pesawat canggih itu di tangan mereka, mereka bisa mengembangkan pesawat sejenis, atau bahkan yang lebih canggih lagi. Perlu diketahui, Iran pun baru saja meluncurkan pesawat tanpa awak buatan sendiri, yang peluncurannya dilakukan langsung oleh Presiden Ahmadinejad.
Komandan Angkatan Luar Angkasa Tentara Pengawal Revolusi Iran, Kamis (8/12), menunjukkan kepada publik bagaimana pihaknya berhasil menangkap pesawat RQ-170 ini secara utuh.
"Beberapa waktu lalu perlengkapan inteligen dan monitor elektronik kami berhasil mengetahui rencana kedatangan pesawat ini ke dalam wilayah udara Iran untuk melakukan misi mata-mata. Kemudian setelah pesawat ini masuk ke wilayah udara Iran di sebelah timur Iran, pesawat ini berhasil kita jebak dan dijatuhkan dengan kerusakan minimum," kata Brigjen Amir Ali Hajizadeh.
Terlepas dari "hadiah istimewa" yang diterima para ilmuan Iran, tertangkapnya pesawat RQ-170 secara utuh menunjukkan bahwa teknologi yang dimiliki Iran jauh lebih tinggi dari perkiraan para ahli barat. Tidak hanya itu, Iran pun hampir dipastikan akan dapat mengembangkan teknoligi pesawat paling canggih di dunia seperti ini, yang saat ini hanya dikuasai Amerika dan Israel.
Bahkan televisi Inggris, BBC, mengakui bahwa, "ini menunjukkan profesionalisme angkatan bersenjata Iran yang tidak kita ketahui sebelumnya." Koresponden militer BBC, Frank Gardner, bahkan mengakui bahwa jatuhnya pesawat RQ-170 merupakan hal memalukan serta kekalahan inteligen Amerika di hadapan Iran.
Teknologi yang digunakan RQ-170 adalah teknologi yang sama yang digunakan pesawat-pesawat canggih Amerika lainnya, seperti pembom strategis B2 serta pesawat tempur super modern F-35. Bisa dibayangkan nilai keuntungan strategis yang diperoleh Iran dan kekalahan yang diderita Amerika.
Menurut Brigjen Amir Ali pesawat yang ditembak jatuh dikendalikan melalui satelit luar angkasa dan memiliki pangkalan di Afghanistan dan Amerika. Menurutnya pesawat RQ-170 tersebut hanya dioperasikan oleh dinas inteligen Amerika, CIA, dan keberhasilannya menguasai pesawat tersebut menunjukkan Iran telah memiliki kemampuan teknologi yang tidak pernah dibayangkan barat.
Keberhasilan Iran
menjatuhkan RQ-170 semakin menguatkan klaim Iran bahwa negeri ini telah
berhasil mengembangkan sistem pertahanan udara canggih yang mampu
melindungi seluruh wilayah Iran dari serangan asing. Sistem pertahanan
udara baru tersebut, bahkan menurut klaim Iran, lebih canggih dari
sistem pertahanan udara modern buatan Rusia yang gagal dijual Rusia ke
Iran, yaitu S-300.
Jatuhnya pesawat mata-mata Amerika Serikat
(AS) ke tangan Iran masih mengundang banyak tanya. Para teknisi Iran
yakin bahwa sistem navigasi Global Positioning System (GPS) pesawat itu mudah dibajak. Pesawat mata-mata tak berawak yang dikenal canggih ini,
tentunya amat mengherankan bila pesawat itu bisa dibajak. Tetapi pihak
Iran mengakui bila pesawat pengintai itu sudah diinfiltrasi oleh para
peretas.
"Navigasi GPS dari pesawat mata-mata itu sudah dihitung ulang oleh para peretas. Hal itu menyebabkan pesawat ini bisa mendarat dimana pun kami inginkan tanpa harus merubah sinyal radio control dan sistem komunikasi," tutur teknisi Iran yang memeriksa pesawat itu seperti dikutip News.Cnet, Jumat (16/12/2011).
"Sistem navigasi pesawat itu menjadi titik kelemahan pesawat itu. Dengan meletakan gangguan pada sistem komunikasi mereka, kendali pesawat itu bisa dirubah menjadi otomatis," ucapnya.
Selain itu, menurut teknisi Iran tersebut pesawat ini juga dapat dilumpuhkan dengan teknik mengelabui GPS. Cara ini bisa dilakukan diam-diam dan dinilai lebih elegan. Pihak AS sendiri menilai pesawat pengintai itu jatuh bukan karena ditembak melainkan adanya kerusakan. para ilmuwan Iran pun langsung meneliti pesawat itu demi menunjukan kerapuhan dari pesawat. Iran sebelumnya langsung menunjukkan pesawat yang jatuh itu ke publik lewat stasiun televisi Iran. Namun pihak Pentagon menegaskan, pesawat itu jatuh karena adanya kesalahan teknis dan bukan karena tembakan Iran.
Seorang mantan pejabat Pentagon juga langsung bertanya-tanya, mengapa Iran menutupi roda landing pesawat itu dengan sebuah tulisan di video yang menyebutkan, "Kami menginjak-injak Amerika" dan "Amerika tidak dapat melakukan apa-apa.". Presiden AS Barack Obama sudah meminta Iran agar mengembalikan pesawat mata-mata itu ke Paman Sam. Namun Iran menolak untuk mengembalikan pesawat yang mereka tangkap pada 4 Desember lalu.
Menteri Pertahanan Iran Jenderal Ahmad Vahidi bahkan mengatakan, pesawat ini sudah bukan lagi menjadi milik AS. Pesawat itu sudah menjadi aset bagi Republik Islam Iran. Pesawat itu berjenis RQ-170 Sentinal dan dibuat oleh Lockheed Martin. Pesawat mata-mata ini biasa digunakan untuk mengawasi rumah persembunyian dari Osama bin Laden di Pakistan. Pesawat mata-mata ini juga dilengkapi dengan teknologi Stealth B-2, tetapi pihak AS tidak memaparkan ke publik mengenai pesawat tersebut.
Sumber:
"Navigasi GPS dari pesawat mata-mata itu sudah dihitung ulang oleh para peretas. Hal itu menyebabkan pesawat ini bisa mendarat dimana pun kami inginkan tanpa harus merubah sinyal radio control dan sistem komunikasi," tutur teknisi Iran yang memeriksa pesawat itu seperti dikutip News.Cnet, Jumat (16/12/2011).
"Sistem navigasi pesawat itu menjadi titik kelemahan pesawat itu. Dengan meletakan gangguan pada sistem komunikasi mereka, kendali pesawat itu bisa dirubah menjadi otomatis," ucapnya.
Selain itu, menurut teknisi Iran tersebut pesawat ini juga dapat dilumpuhkan dengan teknik mengelabui GPS. Cara ini bisa dilakukan diam-diam dan dinilai lebih elegan. Pihak AS sendiri menilai pesawat pengintai itu jatuh bukan karena ditembak melainkan adanya kerusakan. para ilmuwan Iran pun langsung meneliti pesawat itu demi menunjukan kerapuhan dari pesawat. Iran sebelumnya langsung menunjukkan pesawat yang jatuh itu ke publik lewat stasiun televisi Iran. Namun pihak Pentagon menegaskan, pesawat itu jatuh karena adanya kesalahan teknis dan bukan karena tembakan Iran.
Seorang mantan pejabat Pentagon juga langsung bertanya-tanya, mengapa Iran menutupi roda landing pesawat itu dengan sebuah tulisan di video yang menyebutkan, "Kami menginjak-injak Amerika" dan "Amerika tidak dapat melakukan apa-apa.". Presiden AS Barack Obama sudah meminta Iran agar mengembalikan pesawat mata-mata itu ke Paman Sam. Namun Iran menolak untuk mengembalikan pesawat yang mereka tangkap pada 4 Desember lalu.
Menteri Pertahanan Iran Jenderal Ahmad Vahidi bahkan mengatakan, pesawat ini sudah bukan lagi menjadi milik AS. Pesawat itu sudah menjadi aset bagi Republik Islam Iran. Pesawat itu berjenis RQ-170 Sentinal dan dibuat oleh Lockheed Martin. Pesawat mata-mata ini biasa digunakan untuk mengawasi rumah persembunyian dari Osama bin Laden di Pakistan. Pesawat mata-mata ini juga dilengkapi dengan teknologi Stealth B-2, tetapi pihak AS tidak memaparkan ke publik mengenai pesawat tersebut.
Sumber:
www.cahyono-adi.blogspot.com/2011/12/iran-kuasai-teknologi-tercanggih.html
http://international.okezone.com/read/2011/12/16/412/543394/pesawat-mata-mata-as-mudah-dibajak
0 komentar:
Posting Komentar