Selasa, 12 Oktober 2010

Ilmu Sosial Dasar Sebagai Salah Satu MKDU

Latar Belakang Diberikannya ISD sebagai MKDU

Kunci untuk pandangan yang lebih inklusif ilmu adalah melihat bagaimana unsur-unsur dari apa yang biasanya dipahami sebagai ilmu seperti logika, nomotheism, dan positivisme muncul sebagai reaksi terhadap politik. Hal ini memungkinkan untuk memeriksa historisisme ide-ide seperti rasionalitas dan pencerahan (Brunkhorst, 2000). Dengan demikian itu adalah mungkin untuk melihat bahwa pandangan saat ini banyak ilmu yang tidak perlu sempit. Sebagai manusia kita seharusnya tidak selalu mengikuti aturan yang telah dibuat oleh pemerintah, karena kita sebagai warga Negara berhak menentukan dan memberikan aspirasi kepada pemerintah itu sendiri untuk membenahi aturan-aturan yang telah mereka buat.

Pengertian Ilmu Sosial Dasar

Ilmu sosial dasar bukanlah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, tetapi hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek yang paling dsasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan maslah-masalah yang terwujud daripadanya. Istilah pengetahuan mempunyai pengertian yang menunjuang adanya kelonggaran dalam batas dan kerangka berfikir dan penalaran, maka istilah ilmu pengetahuan telah digunakan karena mencakup suatu pengertian mengenai suatu sistem berfikir dan penalaran yang mempunyai suatu kerangaka pendekatan mengenai masalah-masalah yang menjadi asasaran perhatiannya.

Tujuan diberikannya mata kuliah ini adalah semata-mata sebagai salah satu usaha yang diharapkan dapat memberikan bekal kepada mahasiswa untuk dapat peduli terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi dilingkungan dan dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan pendekatan ilmu sosial dasar.

Secara khusus mata kuliah dasar umum bertujuan untuk menghasilkan warga Negara sarjana yang :

  1. Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
  2. Taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan memiliki toleransi terhadap pemeluk agama lain.
  3. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, politik maupun pertahanan keamanan.
  4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meingkatkan kualitassnya, maupun lingkungan alamiahnya dan secara bersama-sama berperan serta didalam pelestariannya.

Teori Ilmu Sosial

Ilmu Sosial Dasar (ISD) membicarakan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan ini dapat diwujudkan kenyataan sosial dan kenyataan sosial inilah yang menjadi titik perhatiannya. Dengan demikian Ilmu Sosial Dasar memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran kita dalam menghadapi lingkungan sosial. Ilmu sosial bukanlah suatu bidang keahlian ilmu-ilmu sosial tertentu, seperti politik, antropologi dan sebagainya, tetapi menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang ilmu sosial seperti ilmu politik, sosiologi, sejarah dan sebagainya.

Diberikannya Ilmu Sosial Dasar pada masyarakat ini sangat akan berpengaruh pada masyarakat yang akan memegang Negara ini di masa depan nanti. Dengan diberikannya Ilmu Sosial Dasar pada di perguruan tinggi ini akan membuka wawasan dan rasa keingin tahuan untuk tanggap terhadap keadaan-keadaan sosial disekitarnya. Maka diberikannya Ilmu Sosial Dasar sebagai Mata Kuliah Dasar Umum sangatlah penting karena dengan ini akan tercipta mahasiswa mahasiswa yang kritis dan tanggap terhadap kehidupan sosial.

Pada dasarnyai ilmu pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :

  • Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ).

Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas.

  • Ilmu-ilmu sosial ( social scince ).

Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.

  • Pengetahuan budaya ( the humanities ).

Pengetahuan budaya ini bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.

Dalam kanyataan yang terjadi pada masa sekarang ini banyak penyimpangan-penyenyimpangan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat karena kurangnya pengetahuan masyarakat itu tentang Ilmu sosial.

Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas:

  1. Kemampuan akademis; adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya.
  2. Kemampuan professional; adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
  3. Kemampuan personal ; adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

Masalah sosial memiliki banyak arti dalam pengertiannya. Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :

  1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
  2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
  3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
  4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

Dalam contoh nyata kehidupan di Indonesia kita bisa melihat banyaknya pengamen, pengemis jalanan bahkan perdagangan manusia pun dijadikan jalan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi seseorang, contoh lain dalah banyaknya praktek KKN yang terorganisir sehingga kemiskinanan tidak pernah tertanggulangi di Negara ini. Dalam masalah budaya, di Indonesia ini banyak warga negaranya yang tidak peduli terhadap budaya serta aturan-aturan yang berlaku, banyaknya pengaruh dari dunia luar menjadi salah satu factor utama yang menjadikan moral warga Negara Indonesia pada umumnya. Masalah Biologis dan Psikologis manusia tidak lepas dari kedua point yang dijelaskan sebelumnya.

Tanggapan saya tentang diberikannya Ilmu Sosial Dasar sebagai MKDU adalah perlu, sebab dengan menamakan pengetahuan social yang terus menerus dari masa kecil, remaja, hingga dewasa akan membuat kita menjadi orang yang kritis dan tanggap terhadap masalah-masalah social yang ada pada masa ini ataupun di masa depan nanti. Dengan diberikannya Ilmu social di perguruan tinggi kita juga dapat menciptakan lulusan-lulusan mahasiswa yang dapat menkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi , dan penalaran mahaiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkugnan sosialnya dapaat menjadi lebih besar.

Sumber:

http://ocw.gunadarma.ac.id/course/letters/study-program-of-english-literature-s1/ilmu-sosial-dasar/isd-salah-satu-mata-kuliah-mkdu,

http://muchad.info/muchad/teori-ilmu-sosial-hakikat-tujuan-ilmu-sosial-dasar.html,

http://theoryandscience.icaap.org/content/vol7.1/hanson.html,

http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kasih masukan yaaaa**